Assalamu Alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh... Ahlan Wa Sahlan ... Semoga Anda Memperoleh Manfaat ... Jazakallahu Khairan Atas Kunjungannya ...

Rabu, 29 April 2009

Surat Untuk Anda, Wahai Perokok !

Bismillahirrahmanirrahim…

Saudaraku Tercinta…
Semoga kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah senantiasa terlimpahkan kepada Anda.

Kami berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala agar surat ini sampai ke tangan Anda sedang Anda dalam keadaan sehat dan ‘afiat. Barangkali Anda bertanya-tanya; Ada apa gerangan kami menulis surat ini untuk Anda? Apa target di balik surat tersebut?.

Kami katakan : Anda akan mendapatkan jawaban semua ini diantara baris-baris tulisan berikut- Insya Allah.

Tenang dan bacalah kalimat-kalimat yang ditulis oleh saudara Anda yang mencintai dan menyayangi Anda.

Kami yakin pada diri Anda terdapat setitik kebaikan. Karena setiap hamba pasti memilikinya. Namun, di sini, di lembaran ini, kami ingin bertanya kepa Anda :

Apakah gerangan yang sedang Anda bawa di antara jemari Anda saat ini? Apakah gerangan yang Anda letakkan pada mulut Anda saat ini? Bagaimana pantas barang itu bagi Anda sedang Anda adalah seorang muslim dan berasal dari sebuah keluarga baik-baik, shaleh dan menjaga kehormatan yang anggotanya adalah para ahli tauhid dan rajin menunaikan shalat? Bagaimana pantas barang itu bagi Anda jika Anda meninggalkan jalan bapak dan para leluhur?

Kemudian, Relakah barang tersebut untuk putra atau putri Anda? Tentu Anda akan mengatakan: “Kami tidak rela”. Lalu, bagaimana dengan putera puteri kami? Putera – puteri kaum muslimin ?

Lantas kenapa Anda relakan diri Anda untuk melakukan perbuatan yang Anda sendiri tidak rela hal itu untuk putra atau putri Anda?!. Lantas bagaimana anggota keluarga Anda dari putera dan puteri Anda akan tumbuh dengan baik sedang mereka melihat teladan dan panutan mereka meniup dan menghisap racun di rumah mereka setiap saat?! Bukankah mereka akan mengikuti teladan dan berjalan di atas jalannya?! Apa yang akan Anda lakukan terhadap mereka pada masa yang akan datang?.

Jawablah setiap tanya itu dengan hati yang jernih dan mengharap petunjuk dariNya.

Saudaraku Tercinta ...
Sesungguhnya waktu untuk kembali telah tiba !!! Tinggalkanlah bisikan-bisikan setan dan dengarkanlah firman Allah subhanahu wa ta’aalaa dan sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam serta penjelasan para ulama tentang hukum mengkonsumsi maupun menjual rokok. Kami masih akan melontarkan pertanyaan yang ingin kami dapati jawabannya dari Anda seorang diri sekarang juga :
Pada timbangan manakah rokok ini diletakkan? Pada timbangan kebaikankah, ataukah pada timbangan keburukan?! Jawaban Anda (secara jujur) akan menyatakan: “pada timbangan keburukan” karena ia bukan termasuk barang thayyib (baik) dan karena tidak ada posisi ketiga antara kebaikan dan keburukan….Bukankah demikian?!

Allah subhanahu wa ta’alaa berfirman, artinya : “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang diri sedikitpun, sekalipun (amalan itu) hanya seberat biji sawi niscaya Kami akan datangkan (balasanya) dan cukuplah Kami Dzat yang membikin perhitungan ” (Al Anbiya’:47)

Saudaraku tercinta ...
Perhatikanlah perkara ini….Dimanakah gerangan Anda kelak pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya? Dimanakah gerangan Anda kelak pada hari dimana semua wanita yang menyusui lalai dari anak yang disusuinya dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk?!. Pada hari sulit itu Anda menunanti-nanti satu kebaikan! Namun Anda sekarang mengumpulkan keburukan dan dosa !

Saudaraku tercinta ...
Relakah Anda dikatakan seorang fasik?! Atau seorang perokok?! Padahal Anda adalah fulan putra fulan. Demi Allah, sekiranya setiap hisapan rokok merupakan satu keburukan maka berapa banyak keburukan yang telah Anda kumpulkan semenjak Anda mulai merokok? Bagaimana kelak Anda menjumpai Allah subhanahu wa ta’ala dengan membawa keburukan-keburukan ini? Waspadalah terhadap firman Allah subhanahu wa ta’ala, artinya : “Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih” (An Nur:64)
Buanglah apa yang ada di tangan Anda, mulailah lembaran baru yang disucikan oleh iman, dihiasi oleh ketaqwaan dan meninggalkan apa yang Allah larang untuk dikonsumsi maupun dijual?!
Janganlah Anda pikul dosa Anda pada hari kiamat beserta dosa orang-orang yang mengikuti Anda dari anak-anak dan teman-teman Anda yang mengikuti jejak Anda hingga hari kiamat. Tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa mencontohkan kebiasaan buruk dalam Islam maka ia mendapat dosanya dan dosa yang melakukannya sepeninggalnya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun” (HR.Muslim)

Sepantasnyalah Anda mendengarkan firman Allah subhanahu wa ta’ala dan tidak mengulangi lagi. “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang turun (kepada mereka)” (Al Hadid:16)

Kami berlindung kepada Allah jika Anda mendengarkan ayat-ayat-Nya sedang hati Anda tidak khusu’, anggota badan Anda tidak lunak dan hati Anda tidak mau bertobat. Kami sodorkan kepada Anda fatwa yang terhormat Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin seputar mengkonsumsi rokok dan candu. Beliau –semoga Allah merahmatinya- berkata: “Merokok adalah diharamkan demikian pula candu. Dalil atas hal itu adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala,artinya ; “Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri” (An Nisa: 29) dan firman-Nya, artinya : “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan” (Al Baqarah:195).

Saudaraku tercinta ...
Telah terbukti dalam ilmu kedokteran bahwa mengkonsumsi barang-barang ini menimbulkan madharat. Dan jika menimbulkan madharat berarti haram. Dalil lain firman Allah subhanahu wa ta’ala, artinya : “Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan” (An Nisa’:5)

Tidak diragukan lagi bahwa membelanjakan harta untuk membeli rokok atau candu berarti menghambur-hamburkan dan merusak harta maka dilarang dengan dalil ayat ini. Dalam sunnah disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang menyia-nyiakan harta” sedang membelanjakan harta pada barang-barang ini termasuk menyia-nyiakan harta. Dan karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak boleh menimpakan bahaya (kepada orang lain) maupun membalas bahaya dengan bahaya lain ” sedang mengkonsumsi barang-barang ini menimbulkan bahaya (madharat). Dan karena barang-barang ini menjadikan orang bergantung kepadanya.

Demikianlah kami berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala kiranya surat ini sampai ke tempat yang baik di hati Anda dan Anda bertekad untuk taubat dari segala dosa dan kesalahan.

Dan kiranya Anda akan segera bertaubat dalam waktu secepat mungkin sebelum ajal merenggut jiwa…Jadilah orang yang cerdik, memiliki obsesi, inabah (kembali kepada Allah) dan bergembiralah dengan kebaikan besar dan pahala yang banyak.

Allah subhanahu wa ta’aala berfirman, artinya : “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang taubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri” (Al Baqarah : 222)

Alangkah agungnya kedudukan Anda jika Allah subhanahu wa ta’aala mencintai Anda dan menjadikan Anda termasuk hamba-hamba-Nya yang didekatkan.

Yang terakhir, saudaraku …
Janganlah Anda menjadi orang yang lemah, berkepribadian goncang dan orang-orang yang ditaklukkan oleh setan lalu meninggalkan jalan surga sebagaimana sabda shallallahu ‘alaihi wasallam : “Setiap umatku masuk Surga kecuali orang yang enggan”. Mereka (para sahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah! Siapakah yang enggan? Beliau bersabda: “Barangsiapa mentaatiku ia akan masuk Surga dan barangsiapa bermaksiat kepadaku berarti ia telah enggan” (HR .Bukhari).

Semoga Anda dan kami senantiasa berada di atas kebaikan. Sekali lagi, semoga… Amin. Wallahu A’lam.
(Dari kami yang mencintai Anda karena Allah Jalla Wa ’Ala)

0 komentar:

Posting Komentar